Pendahuluan
Di era digital seperti sekarang, hampir semua orang terhubung lewat visual.
Dari iklan, film pendek, video edukasi, hingga konten TikTok—semua membutuhkan
keterampilan videografi. Bagi siswa DKV, pelajar SMA, mahasiswa desain, hingga
content creator pemula, memahami pentingnya videografi bukan
lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Artikel ini akan membahas mengapa videografi menjadi salah satu skill
wajib, apa saja manfaat belajar videografi, dan
bagaimana keterampilan ini bisa membuka peluang karier di masa depan. Yuk, kita
kupas tuntas!
1. Videografi
adalah Bahasa Universal di Era Digital
Visual lebih cepat dipahami daripada teks. Video bisa menyampaikan pesan
dalam hitungan detik.
Kenapa ini penting?
·
Konten video lebih menarik →
80% pengguna internet lebih suka menonton video daripada membaca artikel
panjang.
·
Cocok untuk semua platform →
dari Instagram Reels, TikTok, hingga YouTube.
·
Memperkuat branding personal →
baik untuk siswa maupun bisnis kecil.
Contoh nyata: seorang siswa DKV yang bisa membuat video presentasi kreatif akan lebih menonjol dibanding hanya menggunakan slide PowerPoint standar.
Baca juga : Apa Itu Videografi? Panduan Lengkap untuk Pemula
2. Skill Wajib
untuk Dunia Pendidikan & Industri
Di banyak jurusan kreatif, videografi sudah jadi kurikulum inti.
Alasannya sederhana: industri kreatif terus berkembang, dan video adalah salah
satu pilar utamanya.
·
Di sekolah DKV → siswa belajar dasar kamera,
pencahayaan, hingga editing.
·
Di perkuliahan → mahasiswa mendalami
sinematografi, storytelling, hingga produksi film pendek.
·
Di dunia kerja → kemampuan membuat video jadi
nilai plus, bahkan di bidang non-kreatif seperti bisnis, komunikasi, atau
edukasi.
Tidak heran jika videografi dianggap skill wajib anak DKV
maupun pelajar umum yang ingin masuk industri digital.
3. Manfaat Belajar
Videografi untuk Pemula
Bagi pemula, ada banyak manfaat yang bisa langsung dirasakan ketika belajar
videografi:
·
Meningkatkan kreativitas → kamu
belajar memadukan visual, audio, dan cerita.
·
Skill praktis → bisa dipakai
untuk tugas sekolah, lomba, hingga proyek freelance kecil.
·
Peluang karier lebih luas →
dari content creator, videografer, editor, hingga sutradara.
·
Membangun personal branding → video
hasil karyamu bisa jadi portofolio.
Tips: jangan takut memulai dari hal kecil. Rekam kegiatan sehari-hari,
buat video pendek, lalu upload ke media sosial sebagai latihan.
4. Videografi = Kolaborasi Berbagai Skill
Belajar videografi tidak hanya soal merekam dengan kamera. Ada banyak aspek
lain yang melatih kemampuanmu:
·
Teknis → mengatur kamera,
lensa, lighting, audio.
·
Kreatif → menentukan angle,
komposisi, storytelling.
·
Manajerial → merencanakan
pra-produksi, membagi peran tim, mengelola waktu.
·
Digital → editing dengan
software seperti Adobe Premiere atau CapCut.
Dengan menguasai semua ini, kamu tidak hanya jadi videografer, tapi juga
kreator lengkap yang bisa bekerja di banyak bidang.
5. Videografi
Membuka Peluang Freelance & Karier
Banyak siswa dan mahasiswa yang menjadikan videografi sebagai sumber
penghasilan tambahan.
Contoh peluang:
·
Videografi pernikahan & event kecil.
·
Membuat konten iklan untuk UMKM.
·
Menjadi editor freelance di marketplace jasa.
·
Membuat channel YouTube edukasi atau hiburan.
Karena itulah, manfaat belajar videografi bukan hanya untuk tugas sekolah, tapi juga investasi skill jangka panjang.
Baca juga : 7 Jenis Videografi yang Wajib Kamu Tahu
Kesimpulan
Videografi bukan sekadar hobi, tapi skill wajib yang
relevan di era digital. Dari pendidikan, industri, hingga peluang karier,
semuanya membutuhkan keterampilan ini. Dengan belajar videografi sejak dini,
kamu bisa mengasah kreativitas, membuka peluang kerja, dan membangun portofolio
yang kuat.



Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.