Pendahuluan
Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa videografi begitu beragam? Ada yang
fokus pada iklan, ada yang khusus untuk pernikahan, ada juga yang dibuat untuk
film layar lebar. Dunia videografi memang luas, dan bagi pemula—terutama siswa
DKV, pelajar SMA, atau mahasiswa desain—memahami jenis videografi
sejak awal sangat penting.
Dengan memahami berbagai macam-macam videografi, kamu bisa
menentukan arah minat, mengasah keterampilan yang tepat, serta mempersiapkan
portofolio yang lebih terarah. Artikel ini akan membahas 7 jenis
videografi yang paling populer dan relevan dengan dunia kreatif saat
ini. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Videografi
Dokumenter
Videografi dokumenter bertujuan untuk merekam kenyataan. Jenis ini berfokus
pada fakta, peristiwa nyata, atau kisah hidup seseorang. Dokumenter biasanya
digunakan untuk:
·
Menyampaikan isu sosial.
·
Mengabadikan sejarah atau budaya.
·
Membuat film biografi tokoh.
Contoh: dokumenter tentang kehidupan nelayan tradisional di Indonesia. Untuk
pemula, kamu bisa memulai dengan membuat mini dokumenter di lingkungan sekolah
atau komunitas lokal.
2. Videografi Iklan
/ Komersial
Jenis videografi ini paling sering ditemui di televisi, media sosial, atau
billboard digital. Tujuannya jelas: menjual produk atau jasa.
Ciri khasnya:
·
Durasi singkat (15–60 detik).
·
Visual menarik dengan storytelling singkat.
·
Fokus pada manfaat produk.
Tips pemula: cobalah membuat iklan sederhana dengan smartphone. Misalnya,
buat video promosi untuk kantin sekolah atau toko teman.
3. Videografi Musik
Videografi musik lebih dikenal dengan istilah music video.
Isinya adalah karya visual yang mendampingi sebuah lagu.
Kenapa penting?
·
Menambah pengalaman emosional lagu.
·
Membantu branding musisi atau band.
·
Menjadi media ekspresi kreatif tanpa batas.
Banyak musisi indie kini membuat video musik sederhana untuk mengunggah
karya mereka di YouTube. Pemula bisa belajar dengan menggabungkan footage
sederhana dengan lagu bebas copyright.
Baca Juga : Apa Itu Videografi? Panduan Lengkap untuk Pemula
4. Videografi
Pernikahan
Videografi pernikahan menjadi salah satu industri paling stabil dalam dunia
videografi. Hampir semua orang ingin hari bahagianya terdokumentasi indah.
Karakteristiknya:
·
Momen personal & emosional.
·
Butuh penguasaan teknik candid.
·
Memerlukan editing penuh nuansa romantis.
Bagi siswa DKV, ini bisa jadi peluang kerja freelance sejak dini. Kamu bisa
mulai dari liputan acara sekolah atau ulang tahun teman sebelum naik ke level
pernikahan.
5. Videografi
Sinematik / Film
Jenis ini paling sering dikaitkan dengan dunia perfilman. Videografi
sinematik menekankan pada visual artistik dan storytelling
mendalam.
Hal yang penting diperhatikan:
·
Pemilihan angle kamera.
·
Pencahayaan dramatis.
·
Gerakan kamera yang terencana.
Meskipun terdengar sulit, kamu bisa mulai dengan membuat film pendek 3–5
menit di sekolah. Fokuslah pada cerita sederhana namun kuat.
6. Videografi
Edukasi
Videografi edukasi semakin populer di era digital. Banyak sekolah,
universitas, bahkan content creator di YouTube memanfaatkannya untuk
menyampaikan ilmu.
Ciri-ciri videografi edukasi:
·
Isi padat informasi.
·
Visual didukung teks atau grafis animasi.
·
Cocok untuk e-learning.
Misalnya, membuat video tutorial Photoshop, cara setup kamera, atau tips
desain grafis. Untuk siswa DKV, ini bisa jadi latihan sekaligus portofolio.
Baca Juga : Fotografi vs Videografi: Mana yang Lebih Penting untuk Anak DKV?
7. Videografi
Konten Digital / Sosial Media
Jenis terakhir adalah yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Videografi konten digital biasanya muncul di YouTube, TikTok, atau
Instagram.
Keunggulannya:
·
Format lebih fleksibel.
·
Editing bisa sederhana atau kompleks.
·
Bisa dibuat dengan smartphone.
Contoh paling populer: vlog, konten review, video tips singkat, atau daily
life. Inilah pintu masuk paling mudah bagi videografi pemula.
Kesimpulan
Itulah 7 jenis videografi yang wajib kamu ketahui sebelum
mendalami dunia DKV atau dunia kreatif. Setiap jenis punya karakteristik dan
tujuan yang berbeda, mulai dari dokumenter, iklan, musik, pernikahan,
sinematik, edukasi, hingga konten digital.
Sebagai pemula, kamu tidak harus langsung menguasai semuanya. Mulailah dari
jenis videografi yang paling dekat dengan kehidupanmu—misalnya konten digital
atau edukasi. Dengan latihan rutin, kamu bisa berkembang ke jenis lain yang
lebih kompleks.



Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.