Header Ads

Telepon Beda Operator Bisa Makin Murah

Telepon Beda Operator Bisa Makin Murah

RASAKAN - Kementerian Komunikasi dan Informatika berniat mengeluarkan aturan mengenai interkoneksi pada April mendatang. Di dalamnya akan mengatur mengenai biaya telepon antar-operator telekomunikasi.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomnifo) Rudiantara, pengguna layanan telekomunikasi bisa membayar murah hanya saat menelepon ke nomor milik operator yang sama. Sedangkan biaya telepon beda operator cenderung sangat mahal, bisa delapan kali lipatnya.

Karena alasan itu, pihaknya meminta para operator telekomunikasi menurunkan biaya interkoneksi dan akan mengeluarkan aturan yang bisa memaksa mereka menurunkannya.

“Mudah mudahan April ini akan dikeluarkan kebijakan soal biaya interkoneksi ini turun,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke kantorKompas.com, Kamis (17/3/2016).

Menteri yang akrab disapa Chief RA ini yakin penurunan biaya interkoneksi justru akan membantu mendongkrak keuntungan operator. Salah satunya dengan cara mendorong pengguna untuk lebih sering telepon ke operator lain.

Sedangkan dari sisi pengguna, penurunan biaya interkoneksi juga memberikan keuntungan. Misalnya membuat biaya telekomunikasi turun seiring dengan harga telepon antar-operator yang makin murah.

Sebelumnya, saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Senin lalu, Rudiantara sudah mengatakan niatnya untuk menurunkan biaya interkoneksi sebesar lebih dari 10 persen biaya saat ini.

“Secara rata-rata tertimbang turunnya mesti signifikan atau di atas 10 persen. Tujuannya membuat industri lebih efisien. Tapi ini sebagai rujukan saja, bukan kepastian. Dengan kata lain masih boleh ada kesepakatan business to business dan kalau terjadi perselisihan maka merujuk ke sini,” terangnya.

Telepon Beda Operator Bisa Makin MurahJika biaya interkoneksi mahal, misalnya seperti saat ini yang off-net bisa delapan kali lipat on-net, industri telekomunikasi dan operatornya akan kerdil. Pasalnya operator besar hanya di dirinya sendiri, karena pengguna cuma memakai untuk menghubungi sesamanya saja.

“Kalau off-net sampai delapan kali lipat kan membuat orang enggan untuk menelepon operator lain. itu membuat operator jadi kerdil. Kalau biaya interkoneksi turun, paling tinggi off-net tiga kali lipat, itu masih affordable,” ujar Rudiantara.

“Penurunan tersebut akan menciptakan demand. Begitu biaya interkoneksi turun, orang banyak pakai untuk telepon ke operator lain, maka secara volume absolut naik,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.