Header Ads

Kenali Perbedaan Selesma, Flu dan Virus Corona

Kenali Perbedaan Selesma, Flu dan Virus Corona

Wabah virus Corona belakangan ini benar-benar membuat masyarakat dunia cemas. Lebih dari 50 negara sudah terjangkit virus yang juga disebut COVID-19 ini. Gejala penyakitnya yang mirip selesma dan influenza pun semakin membuat panik.

Virus Corona memiliki gejala – gejala yang sama seperti penyakit Selesma dan Flu, namun ketiganya memiliki perbedaan karena berasal dari virus yang berbeda. Agar tidak menjadi kesalahpahaman mari kita ulik apa saja perbedaan dari ketiga  penyakit tersebut.

# Selesma

Selesma atau biasa disebut pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir. Lendir yang keluar umumnya berwarna bening, hijau, atau kekuningan. Lendir diproduksi oleh saluran udara di dalam hidung yang disebut sinus.

Selesma merupakan infeksi virus pada bagian hidung dan tenggorokan atas. Selesma padaumumnya disebabkan oleh ratusan jenis virus. Penyakit ini banyak dialami oleh anak-anak usia di bawah 6 tahun, tak terkecuali orang dewasa yang bisa terserang dua hingga tiga kali dalam setahun.

Penderita selesma akan merasakan hidung berlendir berair selama dua sampai tiga hari seperti. Gejala ini disertai sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, ingus lebih kental dan berwarna setelah 2-3 hari. Kalian juga akan merasakan sakit kepala dan demam ringan. Penyakit ini sembuh sekitar 5-7 hari.

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, pilek memilki beberapa gejala, seperti batuk, bersin, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, tubuh  letih , dan demam. Biasanya pilek berlangsung selama 10 hari.

# Flu

Menurut American Lung Association, Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Beberapa gejala yang dialami penderita adalah demam, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, lemas, dan menggigil. Gejala ini sering kali menyerang tiba-tiba dan lebih serius dari Selesma atau pilek.

Berbeda dengan selesma, gejala flu yang disebabkan oleh virus influenza biasanya terasa lebih buruk daripada selesma. Sebagai cara pertama dan terbaik untuk mencegah influenza, Kalian dapat melakukan vaksin flu tahunan. Gejala flu dapat muncul sangat cepat disertai menggigil, batuk, sakit tenggorokan, mual, muntah, diare, sakit kepala, dan mata memerah.

Demam pada penderita flu bisa mencapai 40 derajat celsius dan bisa disertai diare. Kasus influenza bisa fatal jika terjadi pada kelompok usia dengan risiko tinggi. 

# Corona Virus (COVID-19)

Virus Corona atau 2019 Novel Corona virus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan dapat menular antara manusia maupun hewan.

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan berat seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Infeksi sekunder pada organ lain, gagal ginjal, hingga kematian.

Secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menkaliankan seseorang teridentifikasi virus Corona, yaitu demam, batuk, sesak napas. Gejalanya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Lebih dari 50 negara sudah terjangkit Virus Corona ini, termasuk Indonesia. Namun, sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi Virus Corona atau COVID-19.

Tkalian-tkalian yang perlu Kalian waspadai adalah rasa sakit dengan panas tinggi yang tidak turun dalam beberapa hari. Gejala juga diikuti dengan batuk dan sesak. Pada kasus yang parah, Kalian akan merasakan kesulitan bernapas yang menyertai batuk dan sesak.

Risiko Kalian tertular virus ini semakin tinggi jika Kalian baru saja melakukan perjalanan ke negara terdampak atau berinteraksi dengan warga negara dari negara terdampak

Maka hal  terbaik yang dapat kita lakukan adalah tetap mejaga kebersihan, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, tutup mulut atau hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, dan usahakan tidak menyentuh wajah dengan tangan kotor.