Lensa untuk Videografi : Pilih yang Mana Biar Hasilnya Keren?

Nabil Seff
0

Lensa untuk Videografi

Pendahuluan

Banyak pemula mengira kualitas video hanya ditentukan oleh kamera. Padahal, lensa untuk videografi punya peran yang sama penting, bahkan bisa lebih besar pengaruhnya terhadap hasil akhir. Dengan lensa yang tepat, video terlihat lebih tajam, cinematic, dan sesuai kebutuhan produksi.


Bagi siswa DKV, mahasiswa desain, atau content creator, memahami jenis-jenis lensa sangat penting agar tidak salah beli. Artikel ini akan membahas macam-macam lensa untuk videografi, kelebihan dan kekurangannya, serta tips memilih lensa terbaik sesuai kebutuhan.



1. Kenapa Lensa Penting dalam Videografi?

Lensa adalah “mata” kamera. Walaupun kamu punya kamera bagus, tanpa lensa yang tepat hasil video bisa terlihat biasa saja.

Beberapa alasan kenapa lensa penting:

·         Mengatur perspektif → apakah ingin wide (luas), normal, atau close-up.

·         Mengontrol depth of field → efek blur (bokeh) yang membuat video lebih estetik.

·         Mempengaruhi cahaya → lensa dengan bukaan besar (f/1.8, f/2.8) bisa menangkap cahaya lebih banyak.

·         Membentuk mood video → wide untuk travel, tele untuk drama, prime untuk cinematic.



2. Jenis-Jenis Lensa untuk Videografi

Berikut beberapa macam-macam lensa yang wajib kamu tahu:

a. Lensa Kit (18-55mm)

·         Kelebihan: biasanya sudah termasuk dalam paket kamera, fleksibel untuk belajar.

·         Kekurangan: kualitas standar, kurang tajam untuk kebutuhan profesional.

·         Cocok untuk: pemula yang baru mulai belajar videografi.

b. Lensa Prime (50mm f/1.8)

·         Kelebihan: tajam, bokeh halus, harga terjangkau.

·         Kekurangan: fixed (tidak bisa zoom), harus banyak bergerak untuk framing.

·         Cocok untuk: videografi cinematic, film pendek, atau konten interview.

c. Lensa Wide (10-18mm / 16mm)

·         Kelebihan: sudut pandang luas, cocok untuk landscape, vlog, atau arsitektur.

·         Kekurangan: bisa distorsi jika dipakai terlalu dekat.

·         Cocok untuk: travel vlog, dokumentasi kelas, atau video presentasi.

d. Lensa Telephoto (70-200mm)

·         Kelebihan: bisa mengambil gambar jauh tanpa mendekat, cocok untuk event.

·         Kekurangan: berat dan mahal.

·         Cocok untuk: liputan sekolah, konser, atau olahraga.

e. Lensa All-in-One (18-135mm)

·         Kelebihan: fleksibel, bisa wide sekaligus zoom.

·         Kekurangan: kualitas gambar sering lebih rendah dibanding prime.

·         Cocok untuk: siswa DKV yang butuh satu lensa serbaguna.



3. Lensa Murah tapi Bagus untuk Pemula

Tidak perlu langsung beli lensa mahal. Berikut beberapa rekomendasi lensa videografi budget-friendly:

·         Canon 50mm f/1.8 STM → sekitar Rp1,8 juta.

·         Sony 35mm f/1.8 OSS → sekitar Rp3,5 juta.

·         Fujifilm XC 35mm f/2 → sekitar Rp3 juta.

·         Sigma 16mm f/1.4 DC DN (untuk mirrorless) → sekitar Rp5,5 juta.

Semua lensa ini sudah banyak dipakai pemula maupun profesional untuk membuat video dengan kualitas cinematic.


Lensa untuk Videografi



4. Tips Memilih Lensa Videografi Sesuai Kebutuhan

Sebelum membeli, pastikan kamu tahu kebutuhan utama videografi kamu.

1.      Untuk vlog & travel → pilih lensa wide (10–18mm).

2.      Untuk cinematic look → pilih lensa prime 35mm/50mm dengan aperture besar.

3.      Untuk dokumentasi event → pilih lensa telephoto (70–200mm).

4.      Untuk belajar fleksibel → lensa kit atau all-in-one sudah cukup.

Tips tambahan:

·         Cek kompatibilitas mount kamera (Canon EF, Sony E, Fujifilm X).

·         Pertimbangkan budget untuk aksesoris (filter ND, tripod, dll).

·         Lebih baik punya satu lensa bagus daripada banyak lensa biasa.



5. Bagaimana Cara Merawat Lensa?

Lensa adalah investasi. Jangan sampai cepat rusak hanya karena salah perawatan.

Cara merawat lensa agar awet:

·         Gunakan UV filter untuk melindungi kaca lensa.

·         Simpan di dry box agar terhindar dari jamur.

·         Jangan sentuh kaca lensa langsung dengan tangan.

·         Bersihkan dengan lens cleaning kit secara rutin.



6. Alternatif: Lensa Manual & Vintage

Kalau budget terbatas, kamu juga bisa coba lensa manual atau lensa vintage dengan adapter.

·         Kelebihan: harga murah, bokeh unik, hasil estetik.

·         Kekurangan: fokus manual, butuh latihan.

·         Cocok untuk: siswa DKV yang ingin eksperimen gaya sinematik.



Kesimpulan

Lensa adalah salah satu faktor utama dalam menciptakan video yang berkualitas. Untuk pemula, cukup mulai dengan lensa kit atau lensa prime murah seperti 50mm f/1.8. Seiring waktu, kamu bisa upgrade ke wide atau telephoto sesuai kebutuhan.


Intinya, tidak ada lensa terbaik secara universal. Lensa terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan, gaya videografi, dan budget kamu.



Kalau kamu punya rekomendasi lensa favorit untuk videografi, tulis di kolom komentar ya!


Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.

Posting Komentar (0)
3/related/default