Pendahuluan
Banyak pemula mengira kualitas video hanya
ditentukan oleh kamera. Padahal, lensa
untuk videografi punya peran yang sama penting, bahkan bisa lebih
besar pengaruhnya terhadap hasil akhir. Dengan lensa yang tepat, video terlihat
lebih tajam, cinematic, dan sesuai kebutuhan produksi.
Bagi siswa DKV, mahasiswa desain, atau content
creator, memahami jenis-jenis lensa sangat penting agar tidak salah beli.
Artikel ini akan membahas macam-macam
lensa untuk videografi, kelebihan dan kekurangannya, serta tips
memilih lensa terbaik sesuai kebutuhan.
1.
Kenapa Lensa Penting dalam Videografi?
Lensa adalah “mata” kamera. Walaupun kamu
punya kamera bagus, tanpa lensa yang tepat hasil video bisa terlihat biasa
saja.
Beberapa alasan kenapa lensa penting:
·
Mengatur
perspektif → apakah ingin wide (luas), normal, atau close-up.
·
Mengontrol
depth of field → efek blur (bokeh) yang membuat video lebih estetik.
·
Mempengaruhi
cahaya → lensa dengan bukaan besar (f/1.8, f/2.8) bisa menangkap
cahaya lebih banyak.
·
Membentuk
mood video → wide untuk travel, tele untuk drama, prime untuk
cinematic.
2.
Jenis-Jenis Lensa untuk Videografi
Berikut beberapa macam-macam lensa yang wajib kamu tahu:
a.
Lensa Kit (18-55mm)
·
Kelebihan:
biasanya sudah termasuk dalam paket kamera, fleksibel untuk belajar.
·
Kekurangan:
kualitas standar, kurang tajam untuk kebutuhan profesional.
·
Cocok
untuk: pemula yang baru mulai belajar videografi.
b.
Lensa Prime (50mm f/1.8)
·
Kelebihan:
tajam, bokeh halus, harga terjangkau.
·
Kekurangan:
fixed (tidak bisa zoom), harus banyak bergerak untuk framing.
·
Cocok
untuk: videografi cinematic, film pendek, atau konten interview.
c.
Lensa Wide (10-18mm / 16mm)
·
Kelebihan:
sudut pandang luas, cocok untuk landscape, vlog, atau arsitektur.
·
Kekurangan:
bisa distorsi jika dipakai terlalu dekat.
·
Cocok
untuk: travel vlog, dokumentasi kelas, atau video presentasi.
d.
Lensa Telephoto (70-200mm)
·
Kelebihan:
bisa mengambil gambar jauh tanpa mendekat, cocok untuk event.
·
Kekurangan:
berat dan mahal.
·
Cocok
untuk: liputan sekolah, konser, atau olahraga.
e.
Lensa All-in-One (18-135mm)
·
Kelebihan:
fleksibel, bisa wide sekaligus zoom.
·
Kekurangan:
kualitas gambar sering lebih rendah dibanding prime.
·
Cocok
untuk: siswa DKV yang butuh satu lensa serbaguna.
3.
Lensa Murah tapi Bagus untuk Pemula
Tidak perlu langsung beli lensa mahal. Berikut
beberapa rekomendasi lensa videografi
budget-friendly:
·
Canon 50mm
f/1.8 STM → sekitar Rp1,8 juta.
·
Sony 35mm
f/1.8 OSS → sekitar Rp3,5 juta.
·
Fujifilm
XC 35mm f/2 → sekitar Rp3 juta.
·
Sigma 16mm
f/1.4 DC DN (untuk mirrorless) → sekitar Rp5,5 juta.
Semua lensa ini sudah banyak dipakai pemula
maupun profesional untuk membuat video dengan kualitas cinematic.
4.
Tips Memilih Lensa Videografi Sesuai Kebutuhan
Sebelum membeli, pastikan kamu tahu kebutuhan
utama videografi kamu.
1. Untuk vlog & travel → pilih lensa
wide (10–18mm).
2. Untuk cinematic look → pilih lensa prime
35mm/50mm dengan aperture besar.
3. Untuk dokumentasi event → pilih lensa
telephoto (70–200mm).
4. Untuk belajar fleksibel → lensa kit atau
all-in-one sudah cukup.
Tips tambahan:
·
Cek kompatibilitas
mount kamera (Canon EF, Sony E, Fujifilm X).
·
Pertimbangkan budget untuk aksesoris (filter ND, tripod, dll).
·
Lebih baik punya satu lensa bagus daripada banyak lensa biasa.
5.
Bagaimana Cara Merawat Lensa?
Lensa adalah investasi. Jangan sampai cepat
rusak hanya karena salah perawatan.
Cara merawat lensa agar awet:
·
Gunakan UV
filter untuk melindungi kaca lensa.
·
Simpan di dry
box agar terhindar dari jamur.
·
Jangan sentuh kaca lensa langsung dengan tangan.
·
Bersihkan dengan lens cleaning kit secara rutin.
6.
Alternatif: Lensa Manual & Vintage
Kalau budget terbatas, kamu juga bisa coba
lensa manual atau lensa vintage dengan adapter.
·
Kelebihan:
harga murah, bokeh unik, hasil estetik.
·
Kekurangan:
fokus manual, butuh latihan.
·
Cocok
untuk: siswa DKV yang ingin eksperimen gaya sinematik.
Kesimpulan
Lensa adalah salah satu faktor utama dalam
menciptakan video yang berkualitas. Untuk pemula, cukup mulai dengan lensa kit atau lensa prime murah seperti 50mm f/1.8. Seiring waktu,
kamu bisa upgrade ke wide atau telephoto sesuai kebutuhan.
Intinya, tidak ada lensa terbaik secara
universal. Lensa terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan, gaya videografi, dan budget kamu.



Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.